Disini letakkan kode untuk tab 1 anda
Disini letakkan kode untuk tab 2 anda
Disini letakkan kode untuk tab 3 anda
Disini letakkan kode untuk tab 4 anda

Senin, 11 Februari 2013

Pelajaran dari Penambang


Ada beberapa penggali tambang. Setiap hari mereka bekerja dalam tambang. Karena tambang itu kaya mineral alam, maka sudah beberapa tahun mereka tak pernah pindah tempat kerja. Jadi bisa dibayangkan bahwa semakin digali tambang tersebut semakin dalam. Hari itu mereka berada di dasar terdalam dari tambang itu.

Secara tiba-tiba semua saluran arus listrik dalam tambang itu putus. Lampu-lampu semuanya padam. Gelap gulita meliputi dasar tambang itu, dan dalam sekejap terjadilah hirup pikuk di sana. Setiap orang berusaha menyelamatkan diri sendiri. Namun mereka sungguh kehilangan arah. Setiap gerakan mereka pasti berakhir dengan benturan dan tabrakan, entah menabrak sesama pekerja atau menabrak dinding tambang. Situasi bertambah buruk disebabkan oleh udara yang semakin panas karena ketiadaan AC.

Setelah capek bergulat dengan kegelapan, mereka semua duduk lesu tanpa harapan. Satu dari para pekerja itu angkat bicara: ‘Sebaiknya kita duduk tenang dari pada secara hiruk-pikik mencari jalan ke luar. Duduklah secara tenang dan berusahalah untuk merasakan hembusan angin. Karena angin hanya bisa berhembus masuk melalui pintu tambang ini.’

Mereka lalu duduk dalam hening. Saat pertama mereka tak dapat merasakan hembusan angin. Namun perlahan-lahan mereka menjadi semakin peka akan hembusan angin sepoi yang masuk melalui pintu tambang. Dengan mengikuti arah datangnya angin itu, mereka akhirnya dengan selamat keluar dari dasar tambang yang dicekam gelap gulita itu.

Bila bathin anda sedang gundah dan kacau, anda tak akan pernah melihat jalan keluar yang tepat. Anda butuh untuk pertama-tama menenangkan diri. Hanya dalam keheningan anda bisa melihat pokok masyalah secara tepat, serta secara tepat pula membuat keputusan.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Kiriman : depy_kurniawan@axis.blackberry.com
31 Januari 2013 

TIPS MENGHADAPI KOMPLAIN PELANGGAN

 
Memberikan kepuasan kepada pelanggan tentunya menjadi kewajiban utama bagi para pelaku usaha. Bahkan tak jarang pelaku usaha rela memberikan fasilitas dan pelayanan yang maximal untuk bisa menciptakan kepuasan bagi pelanggan.
Meskipun begitu,terkadang pelayanan yang kita berikan belum tentu sesuai dengan harapan konsumen.Sehingga tak heran bila sebagian dari mereka mengeluh dengan pelayanan yang diberikan dan menyampaikan komplainnya dengan cara yang kurang sopan,misalnya saja dengan marah-marah.
Biasanya para pelanggan akan complain ketika mereka kecewa dengan pelayanan yang diberikan dan merasa di rugikan.
Berikut beberapa tips menghadapi complain pelanggan yang bisa anda lakukan :


1.     Redakan emosi  konsumen dengan menjadi pendengar yang baik.
 
-          Berusaha menenangkan emosi konsumen yang sedang memuncak.
-          Bawa / berikan tempat ( ruangan privasi ) karena bila dalam keadaan ramai konsumen semakin mencari perhatian dan menjadi – jadi.
-          Di persilahkan agar konsumen duduk ,karena dalam posisi berdiri aliran darah cepat untuk naik dan konsumen akan cepat marah,sedangkan dalam posisi duduk konsumen akan lebih rilek.
-          Beri air minum agar konsumen lebih dingin dan tenang.
-          Jadilah pendengar yang baik dan berikan kesempatan bagi mereka untuk mengungkapkan segala kekecewaan yang mereka dapat.
-          Tunjukan empati anda dan berikan tanggapan yang positif.
-          Jangan sekali – kali memotong pembicaraan mereka apalagi ikut ter pancing emosinya.
 
 
2.     Berikan solusi bukan sanggahan untuk membela diri
 
-          Ketika emosi konsumen mulai reda, selanjutnya tawarkan beberapa solusi untuk permasalahan yang mereka hadapi.Jangan sekali-kali menyanggah complain mereka hanya untuk membela diri.Diskusikan permasalahan yang ada dan carilah jalan keluar yang saling menguntungkan kedua belah pihak.Hal ini penting untuk mengembalikan kepercayaan para konsumen .
 
3.     Cobalah untuk mengobati kekecewaan pelanggan
 
-          Meskipun telah menemukan solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi konsumen,namun pada dasarnya tugas anda belum sepenuhnya selesai.Selanjutnya cobalah untuk mengobati kekecewaan pelanggan anda dan mengembalikan kepercayaan mereka yang sebelumnya sempat hilang.Buatlah beberapa strategi promosi agar kekecewaan konsumen dapat terobati dan kepercayaan mereka mulai terbangun lagi.
 
4.     Catat semua complain dan jadikan bahan evaluasi
 
-          Terakhir, catat semua complain yang disampaikan konsumen dan jadikan sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki kualitas pelayanan anda kedepan. Dari pengalaman tersebut anda bisa menciptakan solusi atau cara baru untuk membangun kepuasan pelanggan anda.
 
 
Dengan menangani complain pelanggan  secara tepat, maka tidak menutup kemungkinan loyalitas  konsumen pun ikut meningkat.
 
Semoga Tips ini dapat membantu dan bermanfaat  untuk rekan kerja .
 
Kiriman : wahyuekosyahnyoto@yahoo.co.id
28 Januari 2013

Tips Memilih Gembok Pagar


Kunci Gembok adalah salah satu elemen penyempurna pagar yang membuat
rumah jadi lebih aman. Lantas, gembok seperti apakan yang sebaiknya
Anda gunakan untuk pagar rumah kesayangan anda?
 Tanpa gembok, sisi keamanan rumah dianggap hilang karena fungsi
keamanan pagar yang muncul hanya dari sisi visual atau penghalang
pandangan mata saja. Selebihnya, pagar masih dapat diterobos dengan
mudah. Karena fungsinya termasuk vital, ada hal yang perlu
diperhatikan saat memilih gembok.
Berikut poin utama yang dijelaskan Ivan Widjaja dari Solid Gradino.
1.Kesalahan terbesar orang membeli gembok adalah ukuran yang tidak
tepat. Ukuran gembok harus sesuai dengan lubang dan kedalamannya.
Biasanya, shackle (batang melengkung gembok) panjangnya tidak sesuai
dengan daya cengkram hingga gembok tidak dapat difungsikan.
2.Walau ukurannya kecil dan tidak begitu terlihat, desain gembok harus
sesuai dengan konsep pagar dan rumah. Misalnya konsep rumahnya modern,
gemboknya juga harus berdesain modern. Begitu juga saat rumah
berkonsep klasik, gemboknya harus klasik.
3.Pilih gembok yang memiliki cara kerja paling sederhana tetapi sulit
untuk dijebol orang. Jika Anda tidak ingin ribet memiliki kunci yang
banyak, pilih kunci kunci dengan sistem master key, yaitu satu kunci
bisa buat buka banyak gembok.
4.Material gembok yang digunakan sebaiknya dari kuningan. Bahan ini
dianggap paling baik dibandingkan besi dan stainless karena anti
karat. Untuk membuat fungsi gembok maksimal, rawat dengan cara
menyemprotkan WD40 ke area lubang kunci dan lubang shackle setiap satu
bulan sekali.

(Sumber : Tabloid rumah)

Kiriman : arisheryadi@gmail.com
26 Januari 2013

Meneladani Green Lifestyle Nabi


Oleh: Ribut Lupiyanto | 26 January 2013 | 16:16 WIB

Seorang buta aksara dan miskin papa, siapa sangka menjelma menjadi pemimpin besar peradaban dunia. Bahkan ajarannya tetap eksis dan berkembang ke seantero bumi hingga kini, 15 abad sepeninggalnya. Tak berlebihan jika Michael Hart menampatkannya sebagai manusia paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia. Dialah Muhammad, Rasul terakhir yang menerima wahyu Al-Qur’an dan membawa risalah Islam.
Beragam cara dilakukan ummat muslim demi mengekspresikan kerinduan akan keteladanan Muhammad. Kraton Solo dan Yogyakarta membiasakan tradisi Grebeg Sekaten. Sebagian masyarakat Jawa juga mengenal budaya apeman. Dan, secara umum banyak dijumpai pengajian-pengajian akbar memperingati Maulid Nabi SAW ini. Lepas dari pro-kontra segala peringatan tersebut, tersirat semangat kaum muslim untuk terus mengingat sosok Nabi yang penuh keteladanan. Tak ada sedikitpun laku Nabi kecuali menjadi suri tauladan yang baik (uswatun khasanah). Laku itu terbagi menjadi ajaran, anjuran, sifat manusiawi, serta budaya Arab. Ada wilayah yang wajib dan ada yang sekadar boleh diteladani.
Green Prophetic
Selama ini memperbincangkan keteladanan Nabi banyak didominasi sisi spritual, edukasi, kesehatan, ekonomi, politik, atau sosial budaya. Belum banyak tersuguhkan bagaimana keramahan dan ajaran Nabi dalam aspek lingkungan hidup (ekologi). Tulisan ini bukanlah analisa tapi sekadar menampilkan ulang potret Muhammad dari teropong ekologi berdasarkan As-Sunnah.
“Bumi adalah masjid” tutur Nabi. Artinya, dimana pun boleh dilakukan Sholat. Di sisi lain. tersirat sabda ini juga mengajarkan bagi kaum muslim untuk memperhatikan bumi (lingkungan) agar tetap suci/lestari. Nabi juga pernah mengajarkan “Berhentilah makan sebelum kenyang”. Makan adalah produk nafsu yang dibutuhkan dan kenyang adalah ambang batasnya. Selain punya hikmah kesehatan, sabda tersebut juga menuntun kita bagaimana cara sederhana mengendalikan hawa nafsu. Kekenyangan identik dengan kerakusan. Sedangkan kerakusan itu pangkal dari kerusakan. Tengoklah nasib lingkungan dan sumberdaya alam sekitar kita. Kekeringan, banjir, longsor, polusi air dan udara, serta bencana lainnya jika mau jujur semua adalah efek kerakusan manusia.
Selain memberikan kerangka dasar dalam kaitannya melestarikan lingkungan, Nabi juga mengajarkan berbagai langkah dan gaya hidup konkrit (green lifestyle). Misalnya tentang membudidayakan penghijauan. Nabi SAW bersabda “Barangsiapa menanam pepohonan dan menjaganya dengan sabar serta merawatnya hingga berbuah, maka segala sesuatu yang menimpa terhadap buah-buahnya akan dianggap shadaqah dijalan Allah”. Muhhammad SAW juga sangat memperhatikan kebersihan. Beliau setiap hari bersiwak untuk membersihkan mulut dan gigi. Juga keramas setiap Jum’at untuk membersihkan rambut. Suatu hari Sahabat Abu Dzar bertanya pada Rasulullah “Wahai Nabi Allah, sesungguhnya saya tidak mengetahui diri saya apakah tetap hidup ataukah mati sepeninggalmu, maka berilah sesuatu yang bermanfaat dari Allah”. Rasul pun menjawab “Kerjakanlah ini” seraya beliau membuang duri dari jalan. Hal ini menyiratkan ajaran dalam menjaga kebersihan dan keselamatan penggunaan jalan.

Rasulullah Muhammad SAW juga peduli akan kelangsungan keanekaragaman hayati. Beliau pernah melarang menyembelih kuda. Ketika itu populasi kuda mulai terbatas, reproduksinya tak bagus, sedangkan kebutuhannya sebagai alat transportasi cukup tinggi. Dalam kasus lain beliau pernah bersabda “Barangsiapa yang membunuh seekor burung secara sia-sia, maka pada hari kiamat nanti burung itu akan mengadu ke hadapan Allah dan berkata,’Wahai Tuhanku, si fulan telah membunuhku hanya untuk main-main…”.
Hemat air pun tak luput dari perhatian dan teladan Nabi. Ibnu Majah meriwayatkan bahwa Nabi SAW pernah bepergian bersama Sa’ad bin Abi Waqash. Tatkala Sa’ad berwudhu, Nabi berkata “Jangan menggunakan air berlebihan”. Dan dilanjutkan “Sekalipun kamu melakukannya di sungai yang mengalir”. Tentang larangan mencemari air Nabi bersabda “Janganlah kalian kencing di air yang diam, kemudian mandi disana”. Terkait manajemen sumberdaya air untuk kepentingan bersama Nabi pun bersabda “Tiga hal yang menjadi hak milik publik adalah air, tempat berlindung, dan api”.
Kutipan-kutipan di atas masihlah secuil diantara sekian banyak keteladanan nabi Muhammad SAW dalam menjaga lingkungan. Ini sudahlah cukup mengabarkan bagi kita akan perhatian Nabi dan pengelolaan lingkungan menjadi bagian penting dalam seri kepemimpinan beliau. Syekh Yusuf Qaradhawi dalam bukunya Islam Agama Ramah Lingkungan menyimpulkan bahwa menjaga lingkungan sama dengan menjaga agama. Perbuatan dan usaha yang mencemari dan merusak lingkungan akan turut menodai substansi keberagamaan yang benar.
EsQ: Ecospiritual Quotient
Manusia dituntut mampu belajar mengambil hikmah sekaligus membaca dinamika lingkungan (reading the words, reading the world). Hal itu dapat dilakoni jika manusia mampu menjadi ulil albab (manusia pemikir) yang senantiasa membaca (iqra’) atas segala kejadian. Disinilah titik penting perlunya ummat muslim memiliki kecerdasan ekospiritual (Ecospiritual Quotient). Yaitu kemampuan berselaras dan menjaga alam lingkungannya dengan motivasi dan aksi berbasiskan nilai spiritual Islam. Aspek lingkungan mestilah ditempatkan sejajar dengan ekonomi, sosial, budaya, politik, dan lainnya dalam konteks ibadah kontekstual.
EsQ tidaklah cukup hadir pada level individual. Ia mesti terkoneksi dan saling menguatkan secara komunal. Agama merupakan sisi fundamental manusia, makanya tepat jika EsQ diupayakan sebagai strategi utama dalam membangun kesadaran lingkungan secara indovisu maupun kolektif. Bahkan terbuka lebar bekerjasama dan berjejaring dengan nilai ekospiritual agama lain. Tentu dalam batas toleransi yang disepakati. Semoga setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga menjadi momentum untuk melakukan refleksi sekaligus memperkuat gerakan aksi pelestarian lingkungan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kiriman : ismailbusri@gmail.com
26 Januari 2013

Manfaat Kulit Pisang


Oleh: Suratman Abdillah Fajar | 26 January 2013 | 19:56 WIB

Pisang, siapa yang tidak mengenal dengan buah tropis yang satu ini, dari balita hingga lansia sangat suka dengan buah yang satu ini. Selain rasanya yang enak juga harganya yang relatif terjangkau untuk semua kalangan. Di Indonesia buah pisang memiliki banyak nama seperti Cau (Sunda), Gedang (Jawa), Biu (Bali),dan Kulo (Ambon).
Seringkali ketika orang memakan buah pisang , kulit pisangnya dibuang ataupun di jadikan makanan ternak, karena memang bagi sebagian orang  kulit pisang dianggap tidak memiliki mangfaat. Bahkan tak jarang dalam cerita cerita FTV , kulit pisang sering dijadikan sebuah alasan untuk adegan jatuh terpeleset. Lalu apakah kulit pisang memiliki mangfaat lain ?.
Kulit pisang banyak mengandung vitamin B6 dan serotonin. Dimana serotonin yang cukup akan membuat seseorang tenang dan rileks. Selain itu kulit pisang bisa dijadikan pupuk karena mengandung potassium yang cukup tinggi sehingga dapat membantu pertumbuhan tanaman, caranya adalah dengan cara menumbuk kulit pisang dengan ditambahkan air kemudian siramkan pada tanaman
Kulit pisang juga dapat digunakan untuk mengatasi gigitan nyamuk dan memperhalus kulit wajah dengan cara gosokkan bagian dalam kulit pisang pada bagian tubuh yang digigit dan pada bagian wajah. Kulit pisang bisa juga dijadikan produk olahan pangan seperti keripik kulit pisang, caranya pertama kulit pisang dibersihkan kemudian direndam dalam air kapur selama 10 menit, setelah itu, kulit pisang dikukus selama lebih kurang dua puluh lima menit, setelah selesai dikukus kemudian kulit pisang dijemur lalu digoreng.
Bila ingin mencoba membuat panganan yang lain, kulit pisang bisa juga dibuat menjadi tepung. Kulit pisang di bersihkan kemudian dijemur, setelah benar benar kering kemudian digiling dan dihaluskan. Tepung dari kulit pisang memiliki aroma pisang yang khas dan bisa dibuat berbagai jenis makanan.

*Tulisan ini dikaji dari sumber pustaka

Kiriman : ismailbusri@gmail.com
26 Januari 2013